1 jam...

oleh sorensen pada 22 Januari 2010 dalam

Berlalu saja mobil itu hilang dpd pandangan.. aku mula melangkah. Mendaki setiap satu anak tangga, dengan bibir mula bergetar dan mata basah, menunggu masa untuk mengalir lagi.. utk kesekian kalinya aku pun tak tahu.

Tiada seorang pun yang mengerti kesepian yang terbit dalam hatiku.

Menjadilah mangsa seorang teman yang mendengar, setiap bait keluhan, setiap butir rintihan dan setiap sedu tangis yang lahir dari sepi hati ini. Detik bersamanya telah lama ditunggu namun tidak sedikitpun mampu mengubat kesunyianku.

Aku dingin. Aku rindu pelukan penuh kasih dari seorang insan yang amat ku sayangi. Aku ingin merasa kasihnya dia terhadapku sekali sekala andai bertemu.

Sakitnya satu jam setelah kau pergi itu tiada siapapun yang tahu. Dingin hatiku setelah hilangmu dari pandangan menakutkan sanubariku.

Aku penat dengan cinta ini. Aku takut bercinta begini. Takut andaikata beku hatiku tiada jalan kembali. Aku takut kamu hilang dari hatiku, tapi aku juga takut kehilanganmu.

Terima kasih teman. Kesudianmu menjadikan senduku dalam satu jam itu sebagai halwa telingamu, walaupun untuk beberapa minit sudah cukup untuk mengembalikan rasionalku dan menulis catatan ini.

4 komen seterusnya...

4 komen